Pusaka tindih dhapur Pedang LarBango
Temuan Sungai Brantas
Merupakan salahsatu dhapur pedang Nusantara yang indah.
LarBango memiliki ciri khas pedang kuno Nusantara yang kental, yaitu melengkung ke bawah; seperti halnya Lar Bido, Selo Katingal, Sudhuk Maru.
Pedang ini banyak menghiasi kisah pada relief Candi Palah (Penataran) yang dibangun sejak era Kadiri, diteruskan era Singhasari, dan diselesaikan era Majapahit. Selain itu juga terdapat pada relief candi-candi di lereng Gunung Penanggungan ( Pawitra ).
Secara fisik, walaupun dimensinya panjang, pedang ini enak digerakkan dan responsif.
Kontur sudut lengkung yang benar dan indah membuatnya seimbang, mencerminkan estetika dan fisika rancang bangun yang baik.
Memiliki dua sisi tajam dan satu punggung tumpul.
Pangkal sor-soran ramping lalu membesar setelah punggungnya berakhir.
Sepanjang wilah ber odho-odho tegas. Dari pangkal odho-odho membujur sampai tengah menjadi tepi sogokan depan. Lalu tepi sogokan belakang meneruskan menjadi odho-odho sampai ke ujung landhep.
Ricikan tikel alis susun dan sogokan terukir dalam dan serasi.
Materi pedang ini seperti pusaka pedang Nusantara umumnya,
keras dan kokoh tetapi tidak terlalu berat untuk diayunkan.
Bilah berpamor tritik/ damaskus/ ngerawit rumit kecil dan detail.
Wilah tidak mudah bengkok, keras tetapi sedikit lentur.
Panjang wilah/ pesi : 63cm / 10cm
Pusaka disandangkan warangka kayu mengikuti bentuknya.
Tangguh estimasi Singhasari.
Termahar, Bp HW, Jkt
Dokumentasi pedang-pedang LarBango sebelumnya,
klik banner kanan bawah website ini.