Kamis, 31 Januari 2019
Senin, 28 Januari 2019
Rabu, 23 Januari 2019
Senin, 21 Januari 2019
Jumat, 18 Januari 2019
Kamis, 17 Januari 2019
Selasa, 15 Januari 2019
Rabu, 09 Januari 2019
Keris bagi manusia Indonesia
Keris, sebagai senjata adat sangat erat kaitannya dengan kegiatan berkehidupan di Nusantara. Hal ini tercermin pada pakaian adat, selalu dilengkapi keris. Prosesi ritual budaya juga melibatkan keris, seperti pernikahan, pengukuhan, memulai panen, dsb. Karena sangat erat kaitannya dengan Nusantara, banyak kita temui lambang daerah, desa, kota, kabupaten dan sebagainya menggunakan simbol keris. Selain itu, banyak pula ditemui keris pada institusi budaya maupun militer dan pendidikan.
Mengapa ajaran nilai luhur ini diwariskan dalam bentuk "senjata". Apakah leluhur kita mengajarkan saling tusuk dan menyakiti orang lain? Tentunya tidak, leluhur kita adalah sosok bijak yang beradab dan berbudaya tinggi.
Keris, sebagai senjata tikam, pada awalnya adalah media untuk bertahan hidup dari binatang buas dan orang jahat. Suatu alat untuk berkelangsungan hidup. Jadi pesan-pesan nilai-nilai luhur direkam pada filosofi bentuk ricikan, makna pamor, dhapur, arah lipatan, dan sebagainya. Banyak sekali makna ricikan dan pamor yang menarik untuk kita pelajari.
Harapan leluhur adalah mewariskan pesan-pesan moral ini, agar generasi berikutnya dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan mennjadi manusia yang bijaksana dan bernurani. Memahami setiap permasalahan kehidupan dengan kepekaan dan pemahaman yang positif.
Salam budaya tosan aji
Kerisalbum
Sesuai budaya Nusantara, hakikat keris juga merepresentasikan kematangan jiwa seseorang. Keris dibuat dari materi pilihan, besi ditempa, dimatangkan, dimurnikan menjadi baja, dengan dihias garap ricikan dan pamor. Secara filosofi mencerminkan perkembangan manusia; ditempa kerasnya hidup, memurnikan jiwa, mengasah kepekaan dan wawasan, dihias dengan budi pekerti luhur, agar menjadi jiwa yang lebih baik.
Keris, sebagai senjata tikam, pada awalnya adalah media untuk bertahan hidup dari binatang buas dan orang jahat. Suatu alat untuk berkelangsungan hidup. Jadi pesan-pesan nilai-nilai luhur direkam pada filosofi bentuk ricikan, makna pamor, dhapur, arah lipatan, dan sebagainya. Banyak sekali makna ricikan dan pamor yang menarik untuk kita pelajari.
Harapan leluhur adalah mewariskan pesan-pesan moral ini, agar generasi berikutnya dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan mennjadi manusia yang bijaksana dan bernurani. Memahami setiap permasalahan kehidupan dengan kepekaan dan pemahaman yang positif.
Salam budaya tosan aji
Kerisalbum
Sabtu, 05 Januari 2019
Wacana
Untuk yang tertarik mempelajari pusaka-pusaka temuan:
http://kerisalbum.blogspot.co.id/p/keris-temuan-sungai.html
http://kerisalbum.blogspot.co.id/p/keris-temuan.html
http://kerisalbum.blogspot.co.id/p/keris-temuan-sungai.html
http://kerisalbum.blogspot.co.id/p/keris-temuan.html
Jumat, 04 Januari 2019
Kamis, 03 Januari 2019
Langganan:
Postingan (Atom)