Pusaka dhapur Naga Tapa/ nogo topo,
( Jenis naga lurus tanpa luk, naga tapa di daerah lain disebut juga naga pasa )
Pamor kelengan/ pengawak waja, menonjolkan tempa dan garap.
Pasikutan dhemes, sedap dipandang.
Lipat tempa spasi rapat, tekstur nyabak pulen.
Warna logam kelabu kehijauan, disebut juga "ijo nelek lencung"
Ukuran tak seberapa besar, tetapi proporsi serasi.
Dari pangkal sor-soran, sogokan dalam, menjulur sampai ke ujung landhep.
Blumbangan juga dalam.
Sraweyan jelas dan rapi.
Gandhik tidak seberapa menonjol, malah hampir rata dengan bilah,
Tetapi stilasi kepala naga masih terlihat berotot dan wibawa.
Moncong seperti ular, tidak seperti unggas/ bebek.
Gonjo wilut terkesan gendut ( padahal kecil ).
Sirah cecaknya besar, gulu melednya pendek, dengan ekor mbuntut urang.
Pesi oval.
Panjang wilah/pesi: 32cm/ 7cm
Pusaka disandangkan warangka lamen (kuno) Ladrang Capu Nyagak Talang - Jawatimuran, sangat unik dan langka dengan bentuk mendongak keatas, estetika sekaligus taktis, tidak mecocok ke kanan kiri ketika dikenakan nganggar pada paha kiri atau pada pinggang depan.
Pendok slorok krawangan.
Tangguh estimasi Majapahit.
