Minggu, 15 Desember 2024

Jalak Budo

 
Pusaka tindih berdapur Jalak Budo.
Pasikutannya prigel, tangkas.
Pamornya keleng sawethune, dengan bercak-bercak agak putih seperti bulu kera terbentuk dari bercak iron carbide hasil teknik penyaduran baja tradisional.
Lipat tempanya spasi rapat, dengan tekstur nguntuk cacing dengan sekilas masih terlihat lipatan tempa pada beberapa bagian yang terkorosi alami.
Alur lipat tempa pada sor-soran terlihat muyeg (rumit).
Jika kita lihat dari depan atau sisi belakang keris,
dapat kita amati dengan jelas alur lipat tempanya menggunakan teknik mlumah.
Logamnya padat, kokoh, keras tampak bagaikan membatu.
Secara umum, keadaan masih utuh, dari ujung landhep sampai pesinya.
Konturnya sedikit gembung daun singkong ( nggodhong pohung ).
Odho-odho nya  jelas dan tegas, menyiku presisi bagaikan kertas yang dilipat lalu diluruskan kembali.
Blumbangan dan tikel alis terukir dalam.
Gandhiknya tidak menonjol, melainkan rata bilah.
Ketinggian gandhiknya proporsional; satu setengah kali tinggi sirah cecak.
Gonjonya berperut lebar khas pusaka kabudhan.
Pesinya kotak/ persegi.
Panjang wilah/ pesi: 17cm/ 4cm.
Pusaka dibuatkan warangka sandang walikat.
Dengan deder dari tanduk rusa.
Tangguh estimasi Singhasari akhir.
Mahar Rp. 4.000.000
08 -123456- 9477
--------------------------------
Dimaharkan sesuai keadaan aslinya, karena nilai keaslian dan kelangkaannya semakin tinggi, semakin indah dan bernilai utk dikoleksi / dirawat, maupun untuk edukasi/ pembelajaran.
Masih jauh membanggakan merawat pusaka kabudhan asli, dibandingkan menyimpan selusin benda "seolah" kabudhan, seolah 'nyingosari' , dan 'seolah temuan'.




























Pamor sawethune (iron carbide) dari sor-soran menyambung sampai pesi (foto pesi gambar bawah) menunjukkan teknik tempa mlumah.