Pusaka dhapur taji, di Jawa disebut (wedhung) kukubimo.
Pamor blarak sineret.
Pasikutan prigel, dhemes.
Lipat tempa spasi rapat, tekstur searah pamornya.
Bentuk seperti kuku atau jalu, menciut ke ujung landhep.
Dilengkapi dua sisi tajam pada bilahnya.
Pusaka taji masih banyak digunakan di Bali.
Pembuatannya seperti pusaka keris, dengan upakara dan hari-hari tertentu.
Pamor blaraknya indah dan tergolong dalam teknik pembuatan yang rumit,
-karena tidak menggunakan pita pamor tepi sebagai pengikat.
Pamor blarak yang tepinya lepas tanpa pita seperti ini umumnya terdapat pada blarak tua.
Garis - garis lapisan pamornya padat rapat dan ngerawit.
Panjang wilah/pesi/lebar : 20cm / 6cm / 4cm
Pusaka disandangkan warangka kayu tenggulun.
Danganan kayu sawo berukir motif naga. Dilapisi prodo emas, bukan cat.
Lubang danganan dikunci ornamen tunjung logam agar kayu tidak pecah saat terhentak.
Tangguh estimasi Bali (era Mataram)