Pusaka keris dhapur Sempono Bungkem.
Pamor pedharingan kebak.
Pasikutan dhemes, enak dilihat.
Lipat tempa spasi rapat, tekstur masir.
Wilah gilig ngelimpa.
Dengan luk tidak terlalu rengkol.
Mirip dengan luk kulonan ( Pajajaran, Banten, Cirebon ), tetapi
posisi pesi di depan. Sedangkan keris kulonan umumnya posisi
pesi di tengah sor-soran.
Gandhiknya tidak terlalu menonjol.
Pada gandhik berhiaskan kembangkacang yang menggelung mbungkem.
Sirah cecaknya berlidah, seperti cecak menangkap mangsa.
Buntut cecaknya masih berhias greneng.
Panjang wilah/ pesi: 34cm/7cm.
Pusaka disandangkan warangka lamen (kuno):
ladrang Solo kadipaten, kayu trembalu, gandar iras ( tanpa sambungan/
monocoque = dibuat dari satu balok kayu trembalu utuh ).
Pendok blewahan lamen berukir pepatran sekar.
Tangguh estimasi Tuban ( keris luk tangguh Tuban cukup langka ).
Termahar, Bp EA, Smg
*) Keris Sempono Bungkem konon banyak disukai oleh pengacara, jaksa, dan profesi sejenisnya karena dipercaya dapat membungkam lawan.
*) Dalam bahasa Kawi/ Jawakuna; sempana berarti "mimpi" , sehingga sempana bungkem makna filosofinya adalah "tidak menyampaikan rencana yang luhur sebelum mewujudkannya".