Senin, 17 Februari 2025

X 19 Feb/ Semar Pethak

 
Pusaka tindih keris dhapur Semar Pethak
Temuan Sungai Brantas
Pasikutan prigel, tangkas
Lipat tempa spasi rapat, tekstur ngerambut ngunthukcacing
Pamor adeg, merambut.
Bilahnya agak lebar.
Sepanjang wilahnya ber odho-odho.
Gandhiknya tidak seberapa menonjol, hampir rata bilah
Sebagaimana ciri khas dhapur semar pethak,
gandhiknya berukir stilasi wajah manusia yaitu figur Semar
( gandik ketatah tiyang).
Kuncung rambutnya berlanjut menjadi tikel alis
(sekilas kuncung ini mirip kembangkacang pogok, sehingga dalam keadaan kotor bentuknya mirip pasupati atau mundharang)
Bagian wadidangnya terukir greneng yang merupakan stilasi
bentuk tangan yang menunjuk ke arah belakang.
Gonjonya wilut lebar dengan sirah cecak besar.
Gulu melednya pendek kekar.
Bagian bawah gonjonya tidak datar melainkan gembung/ guweng.
Pesinya oval.
Panjang wilah/ pesi 31cm/ 7cm
Pusaka dibuatkan warangka sandang walikat
dengan ornamen logam motif patra anggrek dikombinasi batu turquoise.
Tangguh estimasi Majapahit awal.
Telah berpindah status kepemilikan 


























*) Dalam budaya Jawa, Semar adalah salahsatu dari punakawan. Merupakan simbol atau lambang dari manusia yang telah mencapai tingkat darma spiritual tertinggi, selalu berlaku bijaksana. Seorang figur yang telah mencapai tingkat satria utama. Semar telah manunggal dan mampu mengejawantahkan darma baik dalam kehidupan. Semar senantiasa membuat SEngsem dan MARem, yaitu pribadi yang baik selalu membuat orang di sekitarnya simpati dan merasa nyaman.