Kamis, 12 September 2024

X 14 Sep/ Kunthul Nglangak

 
Pusaka tindih dhapur Kuntul nglangak.
Temuan sungai Brantas.
Pasikutannya dhemes, enak dipandang dan besar gagah merbhawani.
Garap rapi dan presisi.
Lipat tempa spasi rapat, tekstur nyabak ngunthukcacing.
Besi padat dan ulet.
Pamor kelengan sawethune. 
Konturnya lebar seperti kombinasi bentuk kapak dan tombak.
Begitupula dengan guna fungsionalnya, untuk mencacah dan menusuk.
Sepanjang wilah ber odho-odho jelas dan tegas menyiku.
Pada sor-soran,janurnya diapit kruwingan nan dalam, lebar dan rapi.
Kruwingannya mengikuti lekuk eksotis sampai ke ujung bilah.
Kruwigan depan berhenti pada kembangkacang yang seolah cakar kuntul.
Kruwingan belakang berhenti pada sraweyan yang seolah ujung sayap dan ekor kuntul.
Kembangkacang di bagian bawah bagaikan cakar mencengkeram.
Panjang totalnya 42cm. Wilah 30cm / pesi 12cm.

Bagian bawah tombak terdiri dari tiga bagian utama; sor-soran, leher, dan pesi.
Penampang sor-sorannya berbentuk wajik/ belah ketupat karena odho-odhonya mencuat  menyiku di tengah.
Sedangkan dari sor-soran menuju pesi berbentuk leher bulat.
Pesi kotak padat utuh. karena saat kotor terlindung selongsong dan bekas kayu landeyan.

Pusaka disandangkan tutup ( warangka ) tombak dan landeyan 40cm. 
Warangka berhias ornamen ukir patran megamendung sunggingan prodo
dan gomnyok/ tassel/ rumbai.
Tangguh estimasi Singhasari.
Telah berpindah status kepemilikan 

Pusaka tombak dhapur Kuntul Nglangak.
Kuntul Nglangak dalam bahasa Jawa Kuna berarti bangau kecil menelan mangsa, bukan bangau terbang.
Dhapur tombak yang merupakan stilasi bentuk burung kuntul yang mendongak menelan mangsa, sambil berdiri mencengkeram.
Sebagaimana dalam menerima petunjuk, manusia diharapkan bercengkeram pada pedoman hidup, menengadah menghayati,  mempertanyakan dan seharusnya bisa menganalisa.
Tidak asal menelan bulat-bulat setiap petunjuk yang ada, dan menyebarkan dengan dasar "memang begini" , "kata kyai begini" , "jare ki ageng ngene, .. "saya dengar begini"