Jumat, 26 April 2024

X 28 Apr/ Megantara

Pusaka tindih keris berdhapur Megantara
Temuan Sungai Brantas, otentik.
Secara umum keadaan masih utuh beserta ricikan 
maupun cerminan garapnya.
Pasikutannya dhemes/ indah, dan sekaligus merbhawani, terkesan gagah berotot.
Lipat tempa spasi rapat, tekstur nyabak ngunthukcacing.
Tintingan (ping test) bergetar mendenging.
Tantingan ringan taktis, tetapi kokoh tak mudah bengkok walau bilahnya tidak tebal.

Pamornya sangat indah cerah kontras, menancapnya ngawat pandes.
Secara umum pamornya trithik ( bulatan kecil-kecil sepanjang wilah menyambung ),
dengan bagian tengah berpamor tirto tejo/ udanmas tiban,
bulatan-bulatan kecil penuh mengisi wilah secara detail rumit ( ngerawit ).
Untaian pamornya seakan seperti kain sutera ( nyutro ) dengan
menimbulkan efek visual seperti hologram ( nginden ) jika kita lihat
dengan sudut cahaya yang berubah-ubah.

Rancang-bangun nya benar, dengan kesesuaian proporsi masing-masing
ricikan tepat sehingga enak dilihat dan tidak wagu.
Kruwingan terukir tidak terlalu dalam, tetapi tepinya jelas dan rapi.
Sepasang kruwingan ini menyatu pada luk ke 4.
Odho-odho pada ujungnya menyiku jelas,
begitu pula dengan janurnya. Tegas menyiku tidak membulat.
Di bagian wajahnya, gandhik tidak tinggi, hanya satu setengah tinggi sirahcecaknya.
Tepi kruwingan belakang menjadi garis sraweyan,
sedangkan tepi kruwingan depan menjadi garis tikel alis.
Tikel alisnya dalam, dengan bentuk seperti ujung kail tajam keatas.
Ujung kail ini turut membentuk garis gandhik seakan memiliki pundak mencuat
bagaikan klat bahu panglima terdepan.
Kembangkacangnya pogog, seperti hidung raksasa ( ngirung butho ) dengan ujung datar.
Sedangkan bagian atas kembangkacangnya melengkung keatas,
berhias ricikan jenggot yang mencuat.
Pada bagian wadidangnya terdapat ron dha nunut yang juga mencuat,
merupakan pengulangan bentuk jenggotnya.
Gonja/ gonjo nya wilut, serasi gagah dan enak dilihat.
Perut gonjonya lebar gendut bohay.
Gulu meled nya pendek gundheg.
Bagaian bawah gonjo ( bawah sirah cecak dan bawah perut gonjo ) 
tidak datar melainkan cembung ( guweng ).
Pesinya persegi.
Panjang wilah/ pesi: 34,5cm/ 7cm

Pusaka sudah dibuatkan warangka sandang walikat
kayu galihgembol dengan pelet sembur udanmas alami.
Bagian atas gandar terdapat kupingan berbentuk anggrek
dengan lubang untuk memasang gombyok (rumbai/ tassel),
bisa juga digunakan untuk memasang tali nganggar (holster) JawaTimuran,
bisa juga untuk memasang untaian melati cempaka.
Deder dengan kayu yang sama berbentuk blimbingan enam sisi
dengan ujung berbentuk stupa.
Mendak tembaga Singhasari bermata delapan. Ada sedikit perbaikan pada granulasi (meniran) tepi yang lepas.

Pusaka estimasi bertangguh Singhasari
Jika merasa jodoh akan dialihrawatkan
Telah berpindah status kepemilikan












Megantara. Berasal dari kata mega dan antara.
Dapat diartikan di antara awan.
Bermakna filosofi tempat yang tertinggi dekat dengan sang pencipta.
Dhapur yang merepresentasikan pesan sebagai insan yang dekat
dengan sang pencipta, sebagai mahluk dengan tingkatan tinggi,
seyogyanya tidak melakukan hal-hal yang tidak terpuji,
dan harus mampu menjaga marwah mahluk yang sempurna.




























Video kondisi kotor, pembersihan, dan mutih sbb;