Pusaka keris tindih berdhapur Sigar jantung
dikenal uga dengan istilah betok atau jalakbuda.
Temuan Sungai Brantas, otentik.
Pasikutan dhemes.
Lipat tempa spasi rapat, tekstur ngunthukcacing.
Besinya agak kelabu.
Berodho-odho tegas menyiku sepanjang wilahnya.
Kontur wilahnya nggodhong pohung ( gembung daun singkong ), tetapi tidak terlalu lebar.
Dalamnya sogokan dan blumbangan, dengan harmonisasi dangkalnya kruwingan, seakan membuat tepi sogokan lebih mencuat.
Hal ini membuat bobot pusaka lebih πππππΌπ, sekaligus membuat struktur yang lebih πππΌπ, dan menghasilkan suatu ππππππππΌ.
Tikel alisnya juga dalam dan jelas.
Gandhiknya rata dengan bilah.
Gonjonya berperut lebar nan khas, dengan
sirah cecak kecil lancip, dan gulu meled yang kekar.
Terdapat greneng pada buntut cecaknya.
Pesi persegi/ kotak, masih mengenakan mendak aslinya ( bisa dilepas ).
Warangka dibuatkan bentuk sandang walikat, dengan motif mozaik keramik Tiongkok
bertuliskan "Singhasari".
Tangguh estimasi Singhasari.
Telah berpindah status kepemilikan
Latar pembuatan warangka ini;
Alkisah seorang utusan diperintah raja terakhir Singhasari Kertanegara (yang menganut Buddha), untuk mempelajari kitab di Tibet.
Dalam perjalanannya, utusan ini menempelkan satu serpihan keramik pada warangka kerisnya, setiap melewati satu propinsi di Tiongkok;
sebagai tandamata perjalanan.
*) Ini hanya kisah fiksi kolosal
VIDEO DETAIL ZOOM DI REELS INSTAGRAM KAMI ( KLIK DISINI )
Wawasan: Warangka dengan ornamen Tiongkok sudah sejak dulu ada, beberapa yang tersimpan di museum luar negeri adalah sbb: