Pusaka keris dhapur Mahesa Lajer/ Kebo Lajer.
Gonjo Iras.
Pamor mrutusewu ( bulatan acak kecil dan padat penuh ), atau tirtotejo.
Pasikutan wingit.
Lipat tempa spasi rapat, tekstur nyabak.
Gonjo iras; sebutan gonjo menyatu dengan wilah.
Merupakan lambang/ simbol manunggalnya kawula-Gusti; menyatunya Sang Pencipta dengan kesadaran pribadi. Juga merupakan kesatuan kehendak dengan usaha.
Mahesa (Kebo) Lajer juga merupakan simbolisme dari sebuah pengabdian.
Tenaga penuh tak kenal lelah untuk mengemban tugas dan tanggungjawab.
Konon Kebolajer baik untuk mereka yang bergerak di bidang agro, peternakan, pertanian, segala pengolahan sumberdaya bumi.
Kontur wilahnya gilig, dengan condhong leleh agak tegak ( suryo ). Suryo-condro-bhawono.
Blumbangannya dangkal,
Walaupun iras, garis pemisah wilah dengan gonjonya jelas.
Sirah cecaknya kecil, dengan gulu meled panjang.
Posisi pesi di tengah sor-soran.
Panjang wilah/ pesi: 29cm/ 6cm
Pusaka disandangkan warangka gayaman Solo kayu timoho pelet alami, baik
pelokan maupun bagian gandarnya.
Mendak perunggu kanibalan bethok, deder kemuning lamen (kuno).
Tangguh estimasi Pajajaran.
