Pusaka tindih dhapur Kacip Nogo Liman
Temuan Sungai Brantas
Otentik, walaupun sudah berselimut patina alami,
engsel masih bergerak, berfungsi.
Kacip adalah pemecah pinang dan pemotong sirih tembakau, sesuai kebiasaan adat budaya jaman dahulu kebanyakan mengunyah sirih tembakau ( nyusur; nginang ).
Kacip yang indah ini berbentuk stilasi Nogo Liman ( Naga berbelalai gajah dan bersayap ).
Hampir keseluruhan bagian berhias kinatah emas datar ( flat ) yang populer saat itu.
Mata, belalai, mahkota, rambut, sayap, perut, berhias kinatah.
Panjang kacip ini kurang lebih 22cm.
Tangguh estimasi Majapahit.
Dimaharkan otentik sesuai keadaan aslinya, karena nilai keaslian dan kelangkaannya semakin tinggi, semakin indah dan bernilai utk dikoleksi / dirawat. Masih jauh membanggakan merawat pusaka kabudhan asli, dibandingkan menyimpan selusin benda "seolah" kabudhan, seolah 'nyingosari' , dan 'seolah pusaka temuan'.