Pusaka tindih dhapur Tombak Daradasih/ luk 9
Temuan sungai Brantas
--- Otentik ---
Masih berseliput patina ngilap membatu alami ( tidak hitam di tangan; jika mengelupas pun akan berupa lempengan karbon padat ) dari ujung landhepan sampai pesinya.
Pasikutan prigel ( tangkas ) dan dhemes ( serasi indah ).
Sepanjang wilah ber odho-odho, sehingga wilah bagian tengah tebal
dan terkesan berotot.
Luk luwes serasi, awal luk di pangkal rapat, lalu renggang lebar di tengah, dan
kembali rapat di ujungnya.
Membuatnya tampak menggembung dan serasi.
Pangkal pertemuan antara wilah dan pesi tidak papak/ datar seperti sayap, melainkan
mengalir luwes bagaikan air.
Pada bagian ini juga tidak ditemukan adanya tanda-tanda methuk atau bekas methuk.
Kemungkinan dulunya menggunakan methuk jenis selongsong yang berbahan lebih mudah
hancur seiring waktu.
Pesi persegi gepeng/ pipih dan masih panjang.
Secara umum pusaka masih kokoh.
Panjang total 36,5 cm
Pusaka tidak disandangkan dengan landeyan dan tutup tombak,
melainkan dibuatkan showcase / akuarium pajang.
OTENTIK original/ asli, silahkan dicermati wilahnya; lengkap lapisan patina ngilap alami.
Tangguh estimasi kabudhan/ purwacarita.
Dimaharkan keadaan ligan (tanpa warangka) sesuai keadaan aslinya, karena nilai keaslian dan kelangkaannya semakin tinggi, semakin indah dan bernilai utk dikoleksi / dirawat/ edukasi.
Masih jauh membanggakan merawat satu saja pusaka kabudhan asli, dibandingkan menyimpan selusin benda "seolah" kabudhan, seolah 'nyingosari' , dan 'seolah temuan'.
Showcase untuk menonjolkan pesona originalitas pusaka, untuk mengapresiasi keadaan aslinya, rancang-bangun nya, patinanya, yang dapat kita peroleh sejuta informasi dari keadaan ini.
Termahar
