Pusaka tindih dhapur Bethok - tegak
Temuan Sungai Brantas. Otentik.
Jenis bethok tegak seperti ini umumnya juga disebut bethok Hindu atau betok medhang.
Dengan ciri khas wilah hampir tegak dan posisi pesi tepat di tengah sor-soran.
Rancang bangun wilah hampir tegak lurus tanpa condong leleh terhadap garis gonjo,
tetapi sesungguhnya masih sedikit menunduk ke depan.
Pasikutannya prigel, tangkas taktis dan ringan.
Secara umum, keadaan masih utuh, dari ujung landhep sampai pesinya.
Pamor sawethune searah lipat tempanya,
sesungguhnya bukan murni pamor, tetapi terbentuk dari bercak iron carbide hasil teknik kuno penyaduran baja seperti halnya baja wootz yang dikenal dengan istilah besi hurab di Jawa.
Wilah pipih lebar proporsional.
Memiliki ricikan sogokan yang dalam dan rapi, tegas dan jelas garapnya.
Blumbangannya lebar dan dalam.
Janur yang diapit sogokannya tepat di tengah bilah,
berlanjut menjadi pesi setelah melewati gonjonya.
Gandhiknya kecil tegak lurus dengan garis blumbangan 90 derajat,
Sirah cecak kecil, dengan perut gonjo tidak seberapa gendut.
Buntut cecak nya kotak.
Pesi persegi, penampangnya hampir bujursangkar.
Mendhaknya ngendhil. Bentuk kendhil/ kuali, khas bethok medhang.
Dari landhepan sampai atas blumbangan, wilah hampir radial simetris.
Panjang wilah /pesi: 21cm / 5cm
Pusaka sudah dibuatkan warangka sandang walikat berbahan kayu werut nginden.
Dimaharkan sesuai keadaan aslinya, tidak diubah bentuk/ ditempa ulang (diowah), tidak dilaras, karena nilai keaslian dan kelangkaannya semakin tinggi, semakin indah dan bernilai utk dikoleksi.
Tangguh estimasi era Medhang Sindok/ Medang Jatim.
Telah berganti status kepemilikan