Sabtu, 22 Mei 2021

Keris Mahesa Dhengdheng Majapahit

  

Pusaka keris dhapur Mahesa Dhengdheng / Kebo Dengdeng.
Temuan Sungai Brantas. Otentik.
Luk 5 bergonjo wilut.
Pasikutan prigel ( tangkas) dan dhemes.
Pamor wos wutah, ngerawit,
beberapa bagian pamor berwarna kelabu ngilap.
Lipat tempa spasi rapat, tekstur nyabak dan ngunthuk cacing.
Logam padat keras dan masih tebal, tetapi bobot ringan.
Luknya sarpa nglangi ( lebar bagai ular berenang ),
pembagian tiap luk merata.
Sepanjang wilahnya ber odho-odho jelas dan menyiku tegas.
Membuatnya tampak berotot.
Odho-odho ini melaju ke bawah menjadi janur menyiku,
dimana janur ini merupakan pangkal dari blumbangan yang dalam dan rapi.
Garis tikel alisnya masih jelas, menghimpit odho-odhonya
sehingga tersisa celah semacam sogokan depan tunggal
yang disebut dengan "sogokan nunjang wasuhan".
Kembangkacangnya menggantung indah dan terkesan gagah,
mengapit jalen dan arah ujung kembangkacangnya menuju lambe gajah.
Gonjo wilutnya khas Majapahit, tampak seronok bohay tetapi tidak "ragu"
( layaknya gaya patung terakota di masa itu ).
Perut gonjo lebar. Bagian bawah gonjo tidak rata, melainkan cembung ( guweng ).
Pesinya panjang dan berpenampang oval.
Panjang wilah/ pesi: 32,5cm / 8cm.
Pusaka disandangkan warangka sandang walikat iras ( tanpa sambungan/ belahan )
ukir prodo bermotif dan bersungging kala bentulu / karang bentulu.
Deder ukir motif dedari/ hapsari/ bidadari dengan selut logam pepatran.
Mendak perunggu seleran dua.
Tangguh estimasi Majapahit awal.

08 -123456- 9477