Pusaka dhapur pedang sudhukmaru
Pamor wos wutah halus.
Pasikutan dhemes.
Lipat tempa spasi rapat, tekstur nyabak.
Kinatah ( tinatah ) emas asli bukan kuningan atau kuningsari maupun sebutan lainnya,
motif sekar anggrek pada sor-soran.
Motif anggrek umumnya banyak digunakan pada kinatah kamarogan dan wedana satu,
merupakan bunga khas Nusantara,
bukan motif pengaruh Hindi, Timurtengah, Tiongkok, atau Kolonial.
Kinatah emas memiliki ciri khas lebih lembut di mata, tidak mengkilap menyolok.
dan seolah menyala di kegelapan. ( lihat video dibawah )
Kontur bilah sedikit menekuk, seperti sudhukmaru umumnya.
Bagian pangkal hanya memiliki satu sisi tajam, sedangkan punggungnya tumpul berhias sogokan.
( pada bagian punggung ini dapat dicermati lapisan demi lapisan lipatan dengan mudah )
setelah pertengahan, bilah menekuk dan menjadi dua sisi tajam.
Di tengah kedua sisi tajam terdapat odho-odho.
Dimensi tidak terlalu besar, panjang total sekitar 45cm.
Pusaka disandangkan warangka kayu dengan
pendok perak asli dan lamen, sunggingan.
Danganan/ deder ber- ornamen logam motif pepatran dan kala ( karang boma ), sunggingan.
Tangguh estimasi Mataram.