Pusaka keris dhapur Jalak Sangu Tumpeng/ JST
Pasikutan dhemes
Lipat tempa spasi rapat, tekstur nyabak.
Tinthingan (ping test) nyaring mendengung lama, matang tempa.
Menancapnya pamor leleh/ meluluh.
Pamornya banyu mili / ilining warih.
Besi wilah tiga warna,
slorok kelabu, saton aten/ inti hitam kebiruan, dan pamor berwarna putih.
Sepanjang wilah ber odho-odho nggeger sapi
Gandhik tidak terlalu menonjol.
Sogokan, blumbangan, dan tikel alis nya dangkal
tetapi terukir rapi dan serasi tidak wagu.
Panjang wilah/ pesi: 31cm/ 7cm
Pusaka disandangkan warangka gayama Solo lamen (kuno)
dengan ciri khas sambungan leher gandar masih menggunakan sistem pasak bambu (jaman dahulu tidak menggunakan lem).
Kayunya timoho pelet, di bagian dekat pasak terdapat pelet berbentuk seseorang berdiri rukuk.
Deder Solo kayu cendana Jawa lamen/ kuno, dengan patran dalam dan indah.
Mendak parijoto lamen berbahan tembaga.
Tangguh estimasi Mataram.
Telah berpindah status kepemilikan
Burung khas Nusantara, walaupun kecil tetapi mampu mengangkat tumpeng. Melambangkan angsar/yoni/ taksu kekuatan tekat, walaupun kecil atau diremehkan, mampu mencari peluang dan lincah dalam mensejahterakan orang disekitarnya.