Pusaka keris dhapur Brojol.
*) Brojol bermakna mempermudah terwujudnya sesuatu setelah penantian.
Konon banyak dimiliki dan disenangi bidan karena dipercaya mempermudah persalinan.
Di dalam dunia profesi umum, tentunya bermakna harapan untuk mempermudah terwujudnya rencana & niat baik, seperti contohnya mewujudkan suatu proyek, mencapai target, menyelesaikan thesis, dsb.
Pasikutan dhemes, enak dilihat.
Lipat tempa spasi rapat, tekstur nyabak merambut.
Menancapnya pamor luluh/ meleleh.
Pamor Dwiwarno ( dua macam pamor ):
Satu sisi berpamor rojogundolo, berupa sosok seorang hapsari/ dedari/ bidadari sedang bersimpuh.
Dan sisi yang satuya lagi berpamor tirtotejo, berupa banyak bulata kecil menyebar dan banyak pada bilah. Tirtoteo juga disebut sebagai pamor udan mas tiban di beberapa daerah.
Bilah nya tidak terlalu besar, tetapi serasi.
Pinggang diatas sor-soran agak meramping, sehingga
membuatnya sedikit ngodhong pohung (gembung daun singkong).
Blumbangan dangkal dan rapi.
Sirah cecak membulat dengan gulu meled pendek.
Panjang wilah/ pesi: 29cm/ 6cm
Pusaka masih disandangi warangka bawaan pemilik sebelumnya;
yaitu gayaman banaran Yogyakarta lamen (kuno)
kayu trembalu nginden. Pendok bunton.
Deder lamen dengan mendak perak kempleng lamen (kuno) juga.
Tangguh estimasi Tuban.
Telah berpindah status kepemilikan