Pusaka keris tindih berdhapur Sigar jantung
yang merupakan sebutan betok atau jalakbuda dengan gembung daun singkong yang lebar dengan pinggang ramping.
Temuan Sungai Brantas, otentik.
Pasikutan dhemes.
Lipat tempa spasi rapat, tekstur ngunthukcacing.
Besinya agak kelabu.
Pamor kelengan sawethune.
Berodho-odho tegas menyiku sepanjang wilahnya.
Terdapat kruwingan sampai setengah bilah.
Dalamnya sogokan dan blumbangan, dengan harmonisasi dangkalnya kruwingan, seakan membuat tepi sogokan lebih mencuat.
Hal ini membuat bobot pusaka lebih πππππΌπ, sekaligus membuat struktur yang lebih πππΌπ, dan menghasilkan suatu ππππππππΌ.
Pada bagian ujung terdapat perubahan warna logam yang
kemungkinan timbul karena proses penyepuhan ( pengerasan dan pematangan bilah, disebut juga dengan istilah "quenching" ) celupan pertama.
Tikel alisnya dalam dan jelas.
Gandhiknya sedikit menonjol, agak mirip gaya Majapahit awal.
Gonjonya berperut lebar nan khas, dengan
sirah cecak kecil lancip, dan gulu meled yang kekar.
Pesi persegi/ kotak, ada bagian yang menyempit tetapi masih aman dan kokoh.
Panjang wilah/ pesi: 21,5cm / 7cm.
Mendak perunggu sudah dibersihkan, berkerlip.
Warangka dibuatkan bentuk sandang walikat dengan sedikit ukiran.
Tangguh estimasi Singhasari.
Telah berpindah status kepemilikan
KLIK UNTUK MEMPERBESAR TIAP GAMBAR